Minggu, 03 Juli 2016

CHAPPIE


Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, 
kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, 
dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: 
"Ini adalah dari sisi Allah", 
dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan:
 "Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)". 
Katakanlah: "
Semuanya (datang) dari sisi Allah". 
Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikitpun?
QS 4:78


Chappie adalah sebuah ROBOT pintar yang memiliki kesadaran atau consciousness [baca:jiwa/roh] berupa program dari Artificial Intelligence yang dapat memungkinkan komputer untuk merasakan emosi, memiliki pendapat, cat, dan menulis musik dan sebagainya, dan suatu ketika Chappie ber-hasil menemukan cara untuk men-transfer kesadaran itu akibat kerusakan yang dialaminya pada tubuh bawaannya.

Pada sebuah konflik, di cerita-kan Deon, pencipta Chappie mengalami luka tembak yang cukup parah dalam sebuah penyerangan. Demikian pula halnya dengan Yolandi, seorang wanita gangster yang secara tidak sengaja telah di anggap 'ibu' bagi sang Robot Chappie harus kehilangan nyawanya dalam serangan itu


Chappie  pun kemudian mencoba untuk men-transfer kesadaran Deon kepada tubuh robot lain-nya agar  The Maker tetap hidup, dan ia ber-hasil, kesadaran Deon The Maker berhasil di pindah-kan ke wujud lain berupa Robot seperti Chappie, dan Chappie sendiri yang juga mengalami kerusakan pun berhasil mentransfer kesadarannya kepada tubuh robot scout lainnya.


Di akhir cerita Yolandi yang telah mati, kemudian di transfer kesadaran-nya yang selama ini tersimpan pada USB ke dalam tubuh robot baru perempuan yang cantik

...
lalu apa yang ter-sirat dalam film CHAPPIE tersebut?
...
bahwa sang penulis cerita, berusaha mem-visualisasikan imajinasi-nya, bahwa ketika ajal itu tiba, yang di tandai dengan tidak berfungsi-nya lagi jasad makhluk, maka dengan ke-canggihan teknologi yang ada, Roh atau consciousness kemudian dapat di pindah-kan kepada jasad lain-nya, yang dalam hal ini adalah tubuh robot. Dan sang penulis berusaha me-YAKIN-kan penonton bahwa teknologi suatu ketika akan mampu untuk me-lakukan hal itu, dan seolah-olah penulis cerita menolak akan takdir kematian bagi setiap makhluk yang ber-nyawa dan itu SANGAT ber-tentang-an dengan ajaran ISLAM
...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Adbox